Rabu, 24 Desember 2014

Instrumen Investasi Exchange Traded Fund

Tags
Masih adakah instrumen investasi yang memberikan pendapatan tinggi dengan tingkat risiko yang rendah, diversifikasi yang luas, serta membutuhkan modal yang relatif kecil?

Solusi dan jawaban dari pertanyaan diatas adalah dengan menginvestasikan dana anda di Exchange Traded Fund (ETF).

Dengan begitu banyaknya keuntungan yang diperoleh sehingga membuat banyak investor melirik dan menginvestasikan dananya di instrumen investasi ini. 

ETF muncul pertama kali diperdagangkan di pasar modal Amerika, produk yang paling terkenal adalah indeks Standard & Poor pada tahun 1993 di New York Stock Exchange.

Di wilayah Asia, terdapat beberapa negara yang memiliki industri ETF, di Jepang pada tahun 1995 berdiri indeks Nikkei 225, Hongkong dengan Tracker Fund of Hongkong tahun 1999, Singapura dengan indeks Strait Times tahun 2002, Cina dengan indeks SSE 50 tahun 2005.

Instrumen Investasi Exchange Traded Fund

Sedangkan di Indonesia adalah Indeks LQ-45 yang diterbitkan oleh Indo Premier Securities dan obligasi diterbitkan oleh Bahana TCW Investment Management pada tahun 2007. ETF LQ-45 diberi kode R-LQ45X, dan ETF Obligasi diberi kode R-ABFII.


Pengertian dan Definisi Exchange Traded Fund

Secara garis besar ETF bisa didefinisikan sebagai reksadana, bedanya hanya jika Anda membeli reksadana Anda hanya sebatas mengetahui apakah fortofolio reksadana tersebut berupa saham atau obligasi dan Anda tidak mengetahui saham atau obligasi apa saja yang di investasikan atau dibeli oleh Manajer Investasi.

Sedangkan ETF dengan portofolio indeks harga saham LQ 45, maka portofolio ETF tersebut adalah semua saham yang digunakan untuk menghitung indeks harga saham LQ 45 tersebut atau satu jenis saham yang terdiri dari 45 jenis saham di BEI.

Jenis-Jenis Exchange Traded Fund

Beberapa jenis ETF yang sering diperdagangkan di BEI dan sangat diminati oleh para investor adalah sebagai berikut:

1. ETF Indeks
ETF Indeks adalah ETF yang underlying nya adalah indeks harga saham. ETF Indeks yang diperdagangkan  di BEI adalah Premier ETF R-LQ45X atau indeks LQ 45.

2. ETF Obligasi
ETF obligasi atau Bond ETF adalah ETF yang menggunakan obligasi sebagai underlying-nya. ETF obligasi yang diperdagangkan di BEI adalah R-ABFII yang diterbitkan oleh Bahana TCW Investment Management.

3. ETF Komoditi
Yaitu ETF yang menggunakan underlying-nya komoditi. ETF ini menginvestasikan komoditi yang sudah biasa diperdagangkan di bursa dunia seperti emas, minyak mentah, mineral, dan lainnya.

4. ETF Currency
ETF currency adalah fortofolionya berupa mata uang asing. Contohnya Rydex Investment yang menerbitkan Euro Currency Trust pada tahun 2005 dan diperdagangkan di New York Stock Exchange.

5. Exchange-Traded Grantor Trusts
Exchange-Traded Grantor Trusts (ETGT) adalah jenis ETF yang portofolionya terdiri dari saham-saham terpilih dari satu industri. Contoh ETGT salah satunya adalah Holding Company Depositary Receipts (HOLDRs) yang dirilis oleh Merrill Lynch.

6. Leveraged Exchange Traded Fund
Leveraged ETF merupakan ETF yang penghasilannya dari investasi pada instrumen investasi yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap pasar. Sebagai contoh ETF Direxion Daily Healthcare Bear 3x yang dirilis oleh Direxion Fund. ETF mendapatkan keuntungan 3 kali lipat dari return yang diperoleh dari indeks sektor kesehatan di New York Stock Exchange.

Hal ini berarti bahwa jika indeks sektor kesehatan tercatat terjadi kenaikan 2% maka ETF Direxion Daily Healthcare Bear akan mendapatkan keuntungan 6% atau 3 x 2%, demikian pula sebaliknya dengan kerugian atau indeks harga turun.


Pendapatan Investasi Exchange Traded Fund

Pada hakikatnya pendapatan ETF tergantung pada jenis instrumen mana ETF tersebut diinvestasikan, karena masing-masing ETF memiliki portofolio yang berbeda dan hasil yang berbeda pula.

Secara garis besar pendapatan ETF dikelompokkan menjadi dua yaitu dari Income dan Growth. Penghasilan dari Income bersumber dari deviden dan yield, sedangkan penghasilan dari growth sumbernya dari capital gain.

Demikian uraian singkat mengenai Exchange Traded Fund semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda semua.

Rabu, 17 Desember 2014

lstilah-lstilah Paling Penting dalam Investasi Saham

Agar Anda lebih memahami tentang Investasi Sahamanalisa saham, serta belajar saham lebih mendalam maka beberapa hal yang biasanya perlu Anda ketahui tentang istilah-istilah umum dalam investasi saham. 

Dengan adanya pemahaman tersebut diharapkan Anda akan lebih familiar dengan ungkapan umum yang berkaitan dengan investasi saham.  Istilah tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

1. Emiten

Adalah perusahaan yang menerbitkan saham atau Issuer

2. Investor

Setiap orang yang melakukan pembelian saham atau surat berharga lainnya di pasar modal

3. Hari Bursa

Perdagangan saham di pasar sekunder di Indonesia, berlangsung dibagi dua sesi. Untuk hari Senin hingga Kamis, sesi pertama berlangsung dari pukul 9.30 dan berakhir pukul 12.00. Sedang sesi kedua dimulai pukul 13.30 dan diakhiri pukul 16.00. Untuk hari Jumat, sesi pertama berlangsung dari pukul 9.30 dan berakhir pukul 11.30. Kemudian sesi kedua dimulai pukul 14.00 dan berakhir pukul 16.00.

lstilah-lstilah Penting dalam Investasi Saham

4. Harga Nominal Saham

Harga ini merupakan nilai yang ditetapkan oleh emiten yang biasanya sesuai dengan nilai pari (Var value), perusahaan emiten bebas menetapkan harga per lembar sahamnya

Misalnya harga nominal per lembar saham perusahaan emiten adalah sebesar Rp. 100,- maka nilai jual saham tersebut adalah sebesar Rp. 100,- per lembar saham.


5. Harga Perdana

Harga ini merupakan harga sebelum saham tersebut dicatatkan di bursa efek. setelah hasil negosiasi dengan penjamin emisi (underwritter), maka akan diketahui berapa nilai saham perusahaan emiten tersebut akan dijual kepada masyarakat.

Untuk menentukan harga perdana ini, ada beberapa hal yang dipertimbangkan, antara lain good will, kondisi pasar, prospektus usaha, Laporan Keuangan Audited dan lain-lain. Jadi tidak ada patokan khusus mengenai penentuan harga perdana ini.

6. Agio Saham

Agio saham yaitu merupakan selisih antara harga nominal atau nilai pari dengan harga perdana. Jadi jika diketahui bahwa nilai nominal perusahaan yang menjual sahamnya di bursa efek Indonesia adalah sebesar Rp. 100,- kemudian penjamin emisinya berhasil menjual saham tersebut di pasar perdana senilai Rp. 400, ini berarti bahwa perusahaan emiten mendapat agio saham Rp. 300 atau 3 kali.

7. Harga Pasar Saham

Kalau harga perdana merupakan harga jual saham dari penjamin emisi kepada investor, maka harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa efek.

8. Harga Pembukaan

Harga pembukaan adalah harga yang diminta oleh penjual atau pembeli pada saat jam bursa dibuka. Bisa saja terjadi pada saat dimulainya hari bursa itu sudah terjadi transaksi atas suatu saham, dengan harga sesuai dengan yang diminta oleh penjual dan pembeli. Dalam keadaan demikian, harga pembukaan tadi menjadi harga pasar pada saat terjadi transaksi.

9. Harga Penutupan

Harga penutupan merupakan harga yang diminta oleh penjual atau pembeli pada saat akhir hari bursa. Pada keadaan demikian, bisa saja terjadi, pada saat akhir hari bursa tiba-tiba terjadi transaksi atas suatu saham, karena di antara penjual dan pembeli sudah sama-sama sepakat. Kalau ini yang terjadi, berarti harga penutupan itu telah menjadi harga pasar.

10. Harga Tertinggi

Merupakan harga tertinggi pada satu hari bursa, transaksi atas suatu saham dalam sehari bisa berkali-kali dan tidak terjadi pada harga yang sama. Apabila permintaan (demand) lebih besar dari penawaran (supply) biasanya harga cenderung naik, dan harga kesepakatan antara penjual dan pembeli inilah yang menentukan harga akhir.

10. Harga Terendah

Harga ini merupakan kebalikannya dari harga tertinggi, yaitu pertemuan tawaran harga beli dengan tawaran harga jual yang terendah pada satu hari bursa.

11. Harga Rata-Rata

Harga rata-rata dihitung berdasarkan perata-rataan dari harga tertinggi dan terendah. Harga ini juga bisa dicatat untuk transaksi harian, bulanan, atau tahunan.

Mengetahui ketiga harga ini cukup penting. Sebab dari sini dapat diketahui, sampai seberapa jauh kekuatan atau kelemahan suatu saham dalam satu hari bursa, satu bulan bursa, atau satu tahun bursa.

12. Capital Gain

Capital gain merupakan kelebihan harga jual di atas harga beli yang terjadi di pasar sekunder. Selanjutnya, uang kelebihan itu sepenuhnya menjadi keuntungan investor penjual. Namun bisa saja, capital gain ini terjadi atas kelebihan nilai jual di pasar sekunder di atas nilai beli di pasar perdana. Dengan kata lain, kelebihan harga pasar di atas harga perdana.

13. Capital Loss

Capital Loss merupakan kerugian yang diterima oleh investor akibat kelebihan harga beli di atas harga jual yang terjadi di pasar sekunder maupun terjadi atas kelebihan nilai beli di pasar sekunder di atas nilai jual di pasar perdana.

14. Dividen

Merupakan bagian laba yang diberikan oleh emiten kepada para pemegang sahamnya. Setiap tahun perusahaan pasti akan menerbitkan laporan keuangan. Bagi perusahaan yang menjual sahamnya kepada masyarakat, Laporan keuangan tersebut diterbitkan setiap tiga bulan sekali.

Walaupun demikian dividen tidak harus diberikan setiap bulan. Dalam laporan keuangan, tentu tertulis keuntungan perusahaan pada tahun bersangkutan. Kemudian, dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) biasanya diputuskan  berapa rupiah dividen akan diterima oleh para pemegang saham.

15. Yield

Merupakan keuntungan yang diterima investor  yang berasal dari capital gain maupun dari dividen. Yield dinyatakan dalam persentase dari modal yang ditanamkan.

16. Earning Per Share (EPS)

Nilai ini diperoleh dengan cara membagi keuntungan setelah pajak yang diperoleh emiten sebelum pembayaran dividen dengan  jumlah saham yang beredar.

Sebagai contoh apabila perusahaan emiten melaporkan bahwa keuntungan setelah pajak adalah sebesar Rp 1 milyar sedangkan saham yang beredar 2.000.000 lembar, maka EPS = Rp. 500,-

17. Price Earning Ratio (P/E Ratio)

Nilainya adalah dengan membagi harga pasar suatu saham dengan EPS.
Misalnya, harga pasar biasa tersebut saat ini Rp1.000,- maka besarnya P/E Ratio adalah 2 kali (Rp1.000/Rp500).

18. Nilai Buku

Nilai buku adalah nilai asset yang tersisa setelah dikurangi atas kewajiban-kewajiban perusahaan  (termasuk pembayaran dividen saham preferen). Nilai buku ini hanya mempunyai makna kalau dibagi dengan saham yang beredar. Kalau hal ini dilakukan, berarti mencerminkan berapa besar jaminan yang diberikan terhadap pemegang saham berkaitan dengan kemungkinan terjadinya likuidasi. 


19. Cash Dividend  (Dividen Tunai)

Emiten memberikan dividen tunai apabila emiten tersebut membayar dividen kepada pemegang sahamnya dengan sejumlah uang tunai. Misalnya, sebuah perusahaan emiten membayar dividen tunai sebesar Rp. 500 per saham. Ini berarti setiap pemegang satu lembar saham berhak mendapatkan pembayaran Rp.500.

20. Stock Dividend 

Sering terjadi dengan alasan tertentu emiten tidak membayar dividen dalam bentuk cash, melainkan dalam bentuk saham juga. Misalnya, dalam RUPS diputuskan, untuk setiap pemegang satu lembar saham berhak mendapatkan dua lembar saham baru.  Hal ini mengakibatkan investor yang semula hanya memegang satu lembar saham akan memiliki tiga lembar saham.

21. Indeks Beta

Merupakan tingkat sensitivitas suatu saham terhadap kondisi pasar secara umum. Indeks ini dihitung dengan cara membandingkan tingkat risiko suatu saham yang dimiliki dengan seluruh saham.

Diperlukan lembaga pemeringkat untuk memberikan nilai indeks, sebagai contoh jika Indeks beta suatu saham adalah 0 maka saham tersebut tidak akan terpengaruh dengan fluktuasi saham secara keseluruhan, Indeks beta yang normal adalah 1, saham tersebut akan sama kenaikannya mengikuti prosentase saham keseluruhan, begitu pula dengan nilai penurunannya.

Di Amerika Serikat ada pemeringkat untuk Indeks Beta untuk Indeks berdasarkan jenis industri, misalnya beberapa kelompok industri dengan indeks beta terendah 0,18 � 1,32 sampai dengan kelompok Industri dengan Indeks beta tertinggi di kisaran 2,26 � 2,46. Indeks Beta tertinggi ini sangat cocok buat para spekulan yang berani menangung resiko lebih tinggi baik dari sisi untung maupun rugi.

Sabtu, 06 Desember 2014

Tips dan Strategi memilih Asuransi Jiwa

Asuransi Jiwa

Asuransi jiwa adalah suatu kesepakatan atau kontrak pengalihan risiko dalam bentuk ekonomi yang kemudian risiko tersebut diambil alih oleh sebuah perusahaan asuransi jiwa.

Jenis Asuransi Jiwa

Asuransi Jiwa Berjangka (Term Life)
Asuransi Jiwa Seumur Hidup (Whole Life)
Asuranai Jiwa Dwiguna (Endowment),
Asuransi+invenstasi (Unitlink)

a. Asuransi Berjangka (Term Life)

Tipe  yang  pertama dari asuransi tradisional adalah asuransi berjangka, yaitu asuransi yang memberikan perlindungan kematian dalam jangka waktu tertentu. Biasanya belum menginginkan investasi, dana atau tabungan dari asuransi. Mereka para anak muda yang belum mendapatkan penghasilan yang memadai dan hanya memiliki budget biaya asuransi yang terbatas, dan bagi mereka yang menginginkan memiliki asuransi dengan uang pertanggungan perlindungan sebesar mungkin dengan premi seminim mungkin.

Perlu diingat bahwa bagi Anda yang tertarik untuk memiliki asuransi  jenis ini, bahwa nilai premi akan terus meningkat setiap jangka waktu polis tersebut habis atau masuk ke periode jangka waktu yang baru dan penerima santunan kematian atau beneficiary tidak mendapatkan sesuatu jika subjek yang diasuransikan tidak meninggal dunia dalam masa periode asuransi.

Tips dan Strategi memilih Asuransi Jiwa

b. Asuransi Seumur Hidup (Whole Life)

Asuransi yang berupa tanggungan atau santunan kematiannya berjalan sepanjang kehidupan pemegang polis, waktu periode biasanya sampai dengan usia 99 atau 100 tahun, selama premi dibayarkan sesuai dengan ketentuan tercantum di dalam polis asuransi. Apabila pada saat akhir periode asuransi dan pemegang polis masih hidup, maka tertanggung dapat mengambil dana atau nilai tunai yang terbentuk bebas pajak.

Prosentase Nilai premi yang dibayarkan prosentasenya lebih banyak ke asuransi dan sebagian kecil digunakan untuk investasi dan nilai tunai biasanya dijamin dengan tambahan suku bunga yang sangat rendah kira-kira sebesar atau mendekati nilai suku bunga tabungan di bank.


c. Asuransi Dwiguna (Endowment)

Kontrak asuransi yang mewajibkan perusahaan asuransi memberikan santunan kematian sebesar nilai pertanggungan dari asuransi tersebut apabila tertanggung dapat hidup sampai akhir masa kontrak ditambah nilai tunai yang ada atau salah satu diantaranya dengan nilai tertinggi, atau pembayaran sebesar nilai pertanggungan apabila meninggal dunia.

Nilai premi yang dibayarkan biasanya cukup besar karena mengandung nilai investasi yang cukup signifikan. Pengelolaan dana investasi diserahkan secara mutlak ke perusahaan asuransi untuk mengelolanya.

Nilai tunai pada asuransi ini juga biasanya dijamin dengan suku bunga yang sangat rendah kira-kira sebesar atau mendekati suku bunga tabungan di Bank.

d. Asuransi+ lnvestasi (Unitlink)

Produk asuransi unitlink mengalami perkembangan yang sangat pesat untuk kurun waktu 5 tahun terakhir ini. Produk ini disebut juga Asuransi Turunan. Kelebihan produk ini terlihat pada ciri produk tersebut.

Ciri utama dari produk unitlink:


Pilihan jenis investasi yang beragam dan kebebasan dalam memilih jenis investasi yang diinginkan, biasanya investasi di reksadana pasar uang, reksadana pendapatan  tetap, reksadana campuran Rupiah, reksadana campuran USD, hingga reksadana saham.

Account berbeda untuk asuransi dan investasi.
Dalam ciri kedua ini terdapat beberapa komponen produk, seperti komponen investasi atau tabungan dan komponen proteksi atau asuransi. Komponen� komponen tersebut terpisah dalam laporannya sehingga memberikan keuntungan bagi Anda dan tingkat transparansinya.

Tingkat fleksibilitas  yang tinggi. Anda bebas memilih jenis instrumen investasi, setiap produk memiliki return dan tingkat risiko berbeda. Risiko kerugian investasi sepenuhnya akan menjadi beban dan tanggungan nasabah pemegang polis.


Kebebasan untuk memilih bagi pemegang polis produk unitlink memungkinkan Anda mengubah jenis investasi yang ditempatkan. Misalnya pada awalnya Anda menempatkan dana Anda dalam reksadana pasar uang, kemudian Anda ingin mengubah penempatan dalam investasi reksadana pendapatan tetap karena melihat tingkat suku bunga semakin turun. Beberapa ciri fleksibilitas yang diberikan produk ini antara lain sebagai berikut:
  1. Perubahan untuk menambah nilai premi dalam investasi yang ditempatkan dapat dilaksanakan dari waktu ke waktu.
  2. Nilai premi yang harus dibayar dapat dikurangi atau bahkan ditiadakan minimal untuk dua tahun masa wajib bayar, hal tersebut selama nilai tunai dari investasi yang ditempatkan dan perkembangannya masih mencukupi untuk membayar premi tersebut.
  3. Pengambilan nilai tunai dari investasi ditempatkan dan perkembangannya dapat dilakukan kapan saja.
  4. Nilai proteksi juga dapat diubah sesuai dengan keinginan dari pemegang polis. tentunya hal ini harus disesuaikan dengan persyaratan yang berlaku.

Tips dalam memilih produk Unitlink:

  1. Pilihlah Unitlink dengan jenis Asuransi Term Life.
  2. Hindari agen asuransi menjual produk unitlink dengan iming-iming uang pertanggungan kecil dengan alasan Anda akan mendapatkan nilai tunai dari lnvestasi yang besar
  3. Pilihlah unitlink dengan investasi langsung pada instrumen investasi reksadana.
  4. Pilihlah produk Reksadana yang sesuai dengan tujuan investasi Anda. Tujuan jangka panjang diatas 3 tahun (reksadana saham), jangka menengah 1-3 tahun (reksadana campuran / pendapatan tetap). jangka pendek dibawah 1 tahun (reksadana pasar uang).
  5. Memilih perusahaan asurani serta investasi yang bonafit. Anda harus mempertimbangkan track record dan kedua perusahaan yang bekerja sama.
  6. Cermati dan pelajari biaya-biaya yang timbul, ada beberapa macam biaya yang harus ditanggung pemegang polis, di antaranya adalah biaya administrasi, biaya pengelolaan investasi, dan biaya asuransi.
  7. Pelajari dan pahami apa saja manfaat yang Anda peroleh dari produk tersebut. Pilihlah alokasi investasi yang paling tepat sesuai dengan tujuan Anda berinvestasi dan carilah informasi yang memadai mengenai reputasi dan kinerja manajer investasi di perusahaan tersebut. 
Nah dari uraian penjelasan masing-masing produk asuransi jiwa diatas Anda tinggal memilih produk mana yang sesuai dengan kemampuan dan strategi investasi yang Anda inginkan untuk masa yang akan datang.

Artikel lainnya :  Pedoman & Panduan Lengkap Cara Daftar Bpjs Kesehatan Online


Rabu, 03 Desember 2014

Keuntungan Utama Investasi Reksadana bagi Investor Kecil

Iklim dunia investasi di pasar modal Indonesia berubah dimana diprediksikan bahwa akan terjadi penerbitan reksadana yang akan terus meningkat volumenya di masa-masa yang akan datang  dan merupakan salah satu investasi yang menguntungkan. Hal tersebut sangat sejalan dengan pererencanaan dari otoritas bursa untuk lebih berfokus pada kebijakan penjualan retail di pasar modal dengan cara menjaring para investor kecil.

Apakah reksadana lebih cocok bagi investor kecil? Bukankah selama ini yang Anda kenal bahwa pasar modal merupakan salah satu instrumen sistem ekonomi buat para kaum kapitalis, sehingga yang bisa terlibat di dalamnya adalah hanya mereka yang memiliki modal besar.

Kalau investor kecil kita definisikan sebagai investor yang memiliki dana terbatas dan awam dalam dunia pasar modal dan pasar uang, reksadana memang pilihan yang tepat. Mengapa demikian? Karena reksadana bisa menyediakan dua keuntungan, yang tidak mungkin dimiliki oleh para investor kecil, yaitu:

Keuntungan Utama Investasi Reksadana bagi Investor Kecil

1. Reksadana Mendorong Pencapaian Skala Ekonomis

Melalui Reksadana membuat suatu rencana investasi mencapai skala ekonomis (economic of scale), yaitu suatu konsep dalam ilmu ekonomi mikro yang menyatakan bahwa suatu investasi akan lebih efisien dan lebih menguntungkan jika bisa mencapai kapasitas tertentu, hal inilah yang menjadi realita yang sulit untuk dicapai oleh para investor kecil.


Dengan reksadana mereka bisa mewujudkannya, karena dengan dana yang terbatas yang dimiliki oleh para investor kecil, setelah dana tersebut digabung menjadi satu oleh manajer investasi maka dana tersebut dapat digunakan untuk melakukan suatu investasi dalam skala yang lebih besar.

Dengan adanya investasi yang berskala ekonomis ini memungkinkan mereka mendapatkan penghasilan yang lebih maksimal, dengan efisiensi biaya. Coba anda cermati kira-kira berapa jumlah dana yang dibutuhkan jika investasi ini dilakukan hanya oleh seorang investor. 

Disamping itu Manajer Investasi biasanya melakukan investasi di beberapa sektor usaha yang diyakini akan memperoleh laba yang maksimal, hal Ini mengakibatkan risiko yang lebih rendah akibat adanya penyebaran investasi ini, karena jika investasi pada alat investasi tertentu mengalami kerugian akan bisa bisa disubsidi dengan keuntungan dari investasi pada alat investasi yang lainnya.

Bisa Anda bayangkan berapa besar risiko yang akan dihadapi oleh seorang investor jika mereka melakukan investasi secara langsung misalnya dalam transaksi pembelian saham, dan hanya terbatas pada saham tertentu saja.

2. Profesionalisme dalam Investasi

Reksadana menyebabkan profesionalisme dalam berinvestasi karena seluruh keputusan investasi ditangani langsung oleh seorang Manajer Investasi yang sangat berpengalaman.

Jika diasumsikan bahwa seorang investor kecil adalah sebagai investor pemula (belum mengetahui strategi investasi) lalu mereka diberikan alternatif melakukan investasi langsung ke pasar modal dapat dibayangkan maka tingkat risiko kerugian yang mungkin terjadi, risiko yang tinggi ini belum tentu diiringi oleh penghasilan yang tinggi pula sebagaimana kaidah investasi yang berlaku umum.

Perusahaan manajer investasi memiliki tenaga-tenaga profesional dalam bidang investasi. memang inilah bidang kerja dan spesialis mereka. Dengan membeli reksadana berarti Anda memercayakan sejumlah dana investasi Anda dikelola oleh tenaga profesiosional yang tentunya lebih ahli dibanding Anda sendiri.


Namun demikian, perlu Anda perhatikan bahwa dengan membeli raksadana bukan berarti Anda sudah terhindar dari risiko kerugian, ini adalah suatu persepsi anggapan yang sedikit keliru. Bagaimanapun juga bahwa investasi di reksadana tetap mengandung nilai risiko, sebagaimana kaidah umum investasi, di mana ada pendapatan di situ pasti terdapat risiko. Namun dengan reksadana kita bisa meminimalisir terjadinya risiko, jika dibandingkan Anda terlibat langsung di pasar modal atau pasar uang.