Kamis, 30 Oktober 2014

Analisa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Anda harus memahami apa yang disebut indeks harga saham agar bisa melakukan investasi dengan baik di bursa. Indeks harga saham bukan segalanya, artinya, walaupun Anda paham dan mampu menganalisanya, belum berarti Anda bisa menghindari dari risiko kerugian.

Indeks harga saham menjadi barometer Anda sebelum melakukan investasi di pasar saham, karena dari sinilah Anda mengetahui situasi gambaran secara umum, namun agar bisa mengambil keputusan dengan tepat, tentunya Anda harus menganalisa faktor-faktor lainnya.

Menurut Lorrie, Dodd, dan Kimpton (1985: 33), Indeks harga saham merupakan ringkasan dari dampak simultan dan kompleks atas berbagai macam faktor yang berpengaruh, terutama fenomena-fenomena ekonomi. Bahkan saat ini, indeks harga saham dijadikan barometer kesehatan ekonomi suatu negara serta sebagai landasan analisa statistik atas kondisi pasar terakhir (current market).


Analisa Indeks Harga saham Gabungan (IHSG)


Saham adalah surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan yang go public. Harga saham ini ditentukan oleh perkembangan perusahaan penerbitnya. Jika perusahaan penerbitnya mampu menghasilkan keuntungan yang tinggi, ini akan memungkinkan perusahaan tersebut menyisihkan bagian keuntungan itu sebagai dividen dengan jumlah yang tinggi pula.

Pemberian dividen yang tinggi ini akan menarik minat masyarakat untuk membeli saham dan memungkinkan untuk mendapatkan capital gain. Jelaslah bahwa keuntungan perusahaan menjadi faktor utama yang menyebabkan harga saham meningkat.

Pertanyaan berikutnya adalah, bagaimana perusahaan bisa mendapatkan keuntungan?  Di sinilah fenomena ekonomi dan sosial politik berperan. 

Sebab, kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan tidak saja ditentukan oleh  keunggulan perusahaan bersangkutan, seperti tenaga ahli yang dimiliki, teknologi yang digunakan, strategi pemasaran yang diterapkan dan lain sebagainya, tetapi juga ditentukan oleh faktor lain seperti upah buruh secara umum, budaya masyarakat dan keadaan politik pada waktu tertentu. Semuanya itu akan berpengaruh pada harga saham, yang dicerminkan oleh indeks harga saham.


Perhitungan lndeks Harga Saham

Tentu saja Anda tidak akan membahas secara mendetail mengenai perhitungan  angka indeks ini, yang sebenarnya merupakan bagian dari ilmu statistik. Namun demikian, Anda perlu tahu bagaimana indeks harga saham itu bisa diketemukan,  sehingga dapat dimanfaatkan sebagai alat menganalisa pasar modal.

Indeks harga saham merupakan angka yang tersusun dengan hitungan tertentu sehingga menghasilkan trend. Sedangkan angka indeks itu sendiri dibuat untuk membandingkan perubahan harga saham dari masa ke masa.

Dengan demikian, untuk bisa menemukan angka indeks harus tersedia data lebih dari satu karena harus ditentukan waktu dasar dan waktu yang berlaku.

 Contoh Data:

Waktu
PT. A
PT. B
PT. C

? Ht

? H0
IHSG
(Ht/H0)
X 100
Naik / (Turun)
Harga
Volume (000)
Harga
Volume (000)
Harga
Volume (000)
(%)
Titik
1
2
3
4
5
6
7
8(2+4+6)
9
10
11
12
Jan *)
1.000
2.500
600
5.000
3.150
1.000
4.750
4.750
100,00
-
-
Feb
1.100
2.000
750
4.550
3.250
1.500
5.100
4.750
107,37
7,37
7.37
Maret
1.150
1.550
800
4.755
2.570
1.540
4.525
4.750
95,26
(4,74)
(12,11)
*) Tahun Dasar

Indeks harga saham menggunakan rumus umum:
IHS = (Ht / H0) X 100%
IHS:  Indeks Harga Saham
Ht  :  Harga pada waktu yang berlaku
H0 :  Harga pada waktu dasar

Dari sinilah Anda bisa mulai membaca situasi pasar untuk mendukung keberhasilan investasi Anda. Namun ada persoalan yang harus dipecahkan, yaitu mengenai waktu  dasar. Merupakan masalah utama dalam menyusun angka indeks. Sebab, bila Anda memilih waktu dasar pada saat pasar sedang dalam keadaan bergairah, bukan tidak mungkin Anda akan menemukan indeks harga yang terus menurun pada waktu-waktu selanjutnya. Demikian pula sebaliknya, bila Anda menentukan waktu pada saat pasar lesu, maka waktu-waktu selanjutnya indeks harga saham akan terus menunjukkan peningkatan. Karena itu, mungkin memilih waktu dasar pada saat tidak terjadi gejolak (stabil)




Perhitungan lndeks Harga Saham Gabungan

Agar bisa memahami situasi pasar secara umum, Anda harus mengetahui apa yang disebut sebagai indeks harga saham gabungan (IHSG).

Pada dasarnya perhitungan IHSG tidak berbeda dengan perhitungan indeks harga saham individu. Namun dalam perhitungan IHSG Anda harus menjumlahkan seluruh harga saham yang ada (listing).

Rumus:
IHSG = (Ht / H0) X 100%
Ht  :  Total harga semua saham pada waktu yang berlaku
H0 :  Total harga semua saham pada waktu dasar

Jika IHSG nilainya diatas 100% menunjukkan kondisi pasar sedang dalam keadaan bergairah, namun sebaliknya jika IHSG nilainya berada di bawah angka 100%, maka pasar sedang dalam keadaan lesu. Jika IHSG nilainya tepat di angka 100%, maka pasar dalam keadaan stabil.


lndeks Harga Saham Gabungan Tertimbang

Perhitungan IHSG di atas merupakan perhitungan sederhana, karena menganggap semua saham memiliki peran yang sama dalam memengaruhi pasar. Dalam keadaan tertentu, masih ada bursa yang menggunakan metode itu. Perhitungan IHSG yang lebih kompleks adalah dengan memasukkan unsur bobot (timbangan).

Di dalam mempengaruhi situasi pasar, tentu saja berbeda antara saham yang satu dan yang lain. Ada beberapa jenis saham yang mempunyai pengaruh yang sangat besar. Artinya, apabila terjadi sesuatu pada saham tersebut, maka seluruh harga saham akan terpengaruh.

Pembobotan yang digunakan lazimnya adalah jumlah saham yang didaftarkan oleh emiten. Demikian pula yang berlaku di pasar modal Indonesia. Jadi peran emiten dalam menentukan  IHSG ditentukan oleh banyak sedikitnya jumlah saham yang didaftarkan. Semakin banyak saham yang didaftarkan, semakin penting perusahaan  tersebut dan semakin besar bobotnya dalam membentuk IHSG.

Persoalan berikutnya adalah menentukan rumus yang akan digunakan. Sebab, meskipun pembobotan sudah dapat dilaksanakan, yaitu dengan memilih jumlah saham yang didaftarkan sebagai kriteria, tetapi jumlah saham yang diterbitkan saat kapan? 

Apakah saat waktu dasar atau waktu yang berlaku? Jumlah saham yang beredar pada waktu dasar ini, bisa diartikan pula sebagai jumlah saham yang diterbitkan saat perusahaan go public (emisi perdana).

Bila Anda menggunakan jumlah saham yang beredar pada waktu dasar sebagai pembobotan, berarti Anda mengikuti rumus yang dikemukakan oleh Laspeyres.

Rumus:
IHSG = (HtK0 / H0K0) X 100%
K0 : Jumlah Saham yang beredar pada waktu dasar

Jika melihat tabel diatas maka untuk menghitung IHSG maka masing-masing harga saham Ht dan H0 dikalikan dengan jumlah saham yang beredar.
Sebagai contoh untuk bulan februari didapat perhitungan sebagai berikut:

IHSG = (1.100 X 2.500) + (750 X 5.000) + (3.250 X 1.000)  X 100%
             (1.000 X 2.500) + (600 X 5.000) + (3.150 X 1.000)
         =  107 %

Hasilnya, kebetulan sama dengan perhitungan  IHSG secara sederhana. Namun tidak semua hasil yang diperoleh sama, cobalah Anda hitung untuk bulan-bulan berikutnya.

Jika metode yang digunakan yaitu menghitung jumlah saham yang diterbitkan pada waktu yang berlaku sebagai timbangannya, maka Anda menggunakan rumus Paasche, rumusnya adalah sebagai berikut:

Rumus:
IHSG = (HtKt / H0Kt) X 100%
Kt : Jumlah Saham yang beredar pada waktu yang berlaku

Sebagai contoh untuk bulan Februari didapat perhitungan sebagai berikut:

IHSG = (1.100 X 2.000) + (750 X 4.550) + (3.250 X 1.500)  X 100%
            (1.000 X 2.000) + (600 X 4.550) + (3.150 X 1.500)
         = 111 %

Tentu timbul pertanyaan, mana di antara IHSG itu yang lebih akurat. Artinya benar-benar mewakili keadaan pasar. Untuk menjawab pertanyaan ini memang tidak mudah. Anda memerlukan waktu yang panjang untuk membuktikannya, apakah perilaku pasar sesuai dengan rumus Laspeyres atau Paasche?

Namun demikian, ada jalan pintas, yaitu dengan menggunkan rumus Irving Fisher atau Drobisch. Kedua ahli ini memang sengaja mencari jalan tengah dari dua hitungan tersebut.

Irving Fisher mencari jalan tengah dengan cara mengalikan IHSG menurut Laspeyres dengan IHSG menurut  Paasche kemudian diambil akarnya. Sedang Drobisch, dengan mengambil rata-ratanya, yaitu IHSG menurut Laspeyres dijumlahkan dengan IHSG menurut Paasche kemudian dibagi dua.

Rumus Irving Fisher adalah:
IHSG = vIHSGL X IHSGP
Dimana:
IHSGL : Perhitungan IHSG menggunakan rumus Laspeyres
IHSGP : Perhitungan IHSG menggunakan rumus Paasche

Kalau dilihat dari perhitungan contoh diatas didapat :
IHSG = v107 X 111
         = 109

Rumus Drobisch adalah:
IHSG = IHSGL + IHSGP
                       2
Kalau dilihat dari perhitungan contoh diatas didapat :
IHSG = (107 + 111) / 2
         = 109




lndeks Harga Saham Gabungan dengan Menggunakan Sampel

Sangat tidak efisien jika menghitung IHSG dengan memasukkan seluruh saham yang ada di listing, karena tidak semua saham mempunyai peran yang berarti dalam memengaruhi pasar. 

Apalagi jika saham yang listing itu sudah mencapai puluhan ribu, menghitung semua saham untuk menentukan indeks harga saham gabungan menjadi semakin rumit. 

Oleh karena itu, perhitungan IHSG ini sebenarnya bisa dengan menggunakan sampel, yaitu hanya mengambil sebagian saham yang diyakini memiliki peran penting dalam mempengaruhi pasar.

Banyak indeks harga saham yang dihitung dengan metode ini. Bahkan indeks harga saham yang terkenal kebanyakan menggunaka n metode  tersebut.  Indeks  Dow Jones (The Dow Jones Industrial Average), yang terkenal itu misalnya, hanya menggunakan 30 saham sektor industri sebagai sampel. 

Demikian pula dengan  indeks harga saham yang dipakai oleh Standard & Poor's 500. Indeks harga saham ini menggunakan sampel 500 saham, yang terdiri dari 400 saham perusahaan sektor industri, 40 saham sektor utilitas, 20 saham sektor transportasi, dan 40 saham sektor keuangan.

BEl juga sudah menghitung indeks harga saham dengan menggunakan sampel yang disebut LQ 45, yaitu perhitungan indeks atas dasar 45 saham terpilih likuid di BEI. Persoalan yang dihadapi dalam menghitung indeks harga saham dengan  menggunakan sampel ini adalah menentukan saham-saham mana saja yang layak dijadikan sampel?

Mengetahui perhitungan indeks harga saham, baik secara individu maupun secara gabungan, belum merupakan jaminan bagi Anda bisa memanfaatkannya dalam pengambilan keputusan investasi. Yang terpenting bahwa indeks harga saham itu tidak mutlak benar. 

Namun demikian masih mengandung kecenderungan umum yang bisa digunakan sebagai pedoman. Anda bisa fokus pada indeks harga saham yang sudah jadi, yang dihitung oleh lembaga-lembaga yang ada.

Seandainya Anda mempunyai kemampuan menghitung, seperti telah dicontohkan  di atas, maka Anda bisa menggunakan hasil perhitungan sendiri. Barangkali malah lebih akurat. Tetapi bila tidak mampu atau tidak mempunyai waktu, ada baiknya menggunakan hasil perhitungan yang sudah ada. Hanya saja, perlu dipilih perhitungan yang paling mendekati kenyataan.

Yang lebih penting lagi sesungguhnya memanfaatkan hasil perhitungan indeks harga saham itu. Di sinilah diperlukan keterampilan tersendiri dalam membaca data, kemudian menafsirkannya. Sebagai langkah awal melakukan investasi, tentu saja Anda memerlukan data IHSG, untuk mengetahui kondisi pasar secara umum.

Untuk mengetahui trend di masa mendatang, meskipun kenaikan dan penurunan terhadap indeks harga saham waktu dasar ini adalah penting, namun lebih penting lagi menganalisa kenaikan atau penurunan indeks harga saham dari waktu ke waktu. Pengertian Waktu disini bisa berupa bulanan, mingguan, harian, dan sebaginya.

Harus diingat pula, bahwa untuk mengambil keputusan investasi tidak cukup hanya mengetahui IHSG. Lebih penting lagi mengetahui perkembangan indeks harga saham individu, yang akan Anda beli. 

Untuk menganalisa perkembangan indeks harga saham individu, metodenya sama yaitu perlu menganalisa perkembangan dari waktu ke waktu. Tidak cukup hanya membandingkannya dengan waktu dasar. Menganalisa perkembangan indeks harga saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi ini disebut sebagai analisis teknis.


Selasa, 28 Oktober 2014

Cara Bermain Saham dan Analisa Pasar

Pengertian Apa itu Saham di Pasar Modal

Berikut akan dijelaskan Cara Bermain Saham dan Analisa Pasar, seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa saham adalah salah satu instrumen yang diperdagangkan di bursa. 

Definisi saham adalah salah satu instrumen investasi atau sertifikat yang menunjukkan bukti atas kepemilikan suatu perusahaan.

Dengan membeli saham di sebuah perusahaan maka Anda mempunyai kepemilikan atau pemegang saham dari perusahaan tersebut. Jenis Saham terbagi menjadi 2 yaitu:

1. Saham Utama atau Preferen (Preffered Stock)

    Memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • Tidak memiliki hak suara untuk menunjuk wakil direksi atau komisaris.
  • Dividen yang diterima sudah pasti atau tetap.
  • Hak klaim lebih dahulu dibanding saham biasa (common stock) jika perusahaan tersebut dilikuidasi.
  • Dapat dikonversi menjadi saham biasa.
Cara Bermain Saham dan Analisa Pasar

2.  Saham Biasa (Common Stock)

Merupakan jenis saham yang paling sering digunakan oleh emiten atau penerbit untuk medapatkan dana dari masyarakat dan merupakan jenis yang paling popular di pasar modal. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
  • Memiliki hak suara untuk menunjuk wakil manajemen.
  • Nilai dividen sangat tergantung dari keuntungan perusahaan dan melalui persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.
  • Hak klaim terakhir atas aset perusahaan jika perusahaan tersebut dilikuidasi.
  • Memiliki hak pemesanan saham terlebih dahulu sebelum saham tersebut ditawarkan kepada masyarakat umum.

Kapan waktu pelaksanaan Perdagangan Saham

Untuk bisa melakukan transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) maka Anda harus memahami bahwa perdagangan saham dilaksanakan dalam dua sesi, yaitu sesi pertama dimulai pagi hari dari pukul 09.30 sampai dengan pukul 12.00. Sesi kedua dilanjutkan mulai pukul 13.30 sampai dengan pukul 16.00 sore.

Tetapi khusus untuk perdagangan di hari Jum'at terjadi perubahan pada penutupan sesi pertama pada pukul 11.30 dan sesi kedua dilanjutkan pada pukul 14.00 siang dan ditutup pada pukul 16.00 sore.


Pusat transaksi perdagangan saham BEI dilaksanakan dimana?

Seluruh transaksaksi perdagangan saham dilakukan di BEI dan lokasinya beralamat di Jl. Jend Sudirman Kav.52-53 Senayan Kebayoran Baru Jakarta Selatan DKI Jakarta, 12190. Di lantai satu gedung tersebut terdapat galeri yang bisa dikunjungi para investor guna melihat perkembangan harga saham dari papan elektronik.



Bagaimanakah Segmen Pasar di BEI?


Segmen pasar terbagi tiga jenis yaitu.
  1. Pasar Reguler, yaitu segmen pasar yang pembentukan harganya melalui proses lelang dan secara terus menerus berdasarkan kekuatan pasar.
  2. Pasar negoisasi, yaitu segmen pasar dimana pembentukan harganya dilakukan melalui negosiasi langsung antara perusahaan pialang jual dengan pialang beli.
  3. Pasar tunai, yaitu segmen pasar dimana pembentukan harganya sama dengan  pasar reguler. Pasar tunai biasanya terjadi apabila perusahaan pialang tidak dapat memenuhi kewajibannya dalam penyelesaian transaksi di pasar reguler dan negosiasi harga pada hari bursa yang telah ditetapkan. Sistem pembayaran melalui penyerahan uang secara tunai (cash and carry). 

Apa yang dimaksud dengan Pasar Perdana dan Pasar Sekunder?

Pasar Perdana yaitu, pasar dimana tempat Penawaran saham dan efek lainnya kepada pihak investor oleh pihak Penjamin Emisi atau Underwriter melalui Perantara Pedagang Efek (Broker-Dealer) yang bertindak sebagai Agen Penjual saham untuk pertama kalinya sebelum saham tersebut tercatat di bursa. Proses ini biasa disebut dengan Penawaran Umum Perdana (Initial Publik Offering/IPO) .

Pasar Sekunder, Terjadi ketika saham atau efek-efek yang telah dicatatkan diperda-gangkan melalui Bursa Efek. Pasar Sekunder memberikan kesempatan kepada para investor untuk membeli atau menjual efek-efek yang tercatat di bursa, setelah terlaksananya penawaran perdana. Di pasar ini, efek-efek diperdagangkan dari satu investor kepada investor lainnya.   


Apa saja Mekanisne Tahapan IPO atau Perusahaan Go Public? 

1.  Proses Penawaran Umum Saham Perdana

Tahap ini terdidi dari beberapa tahapan yaitu:
  • Tahap Persiapan, Pada tahap ini perusahaan yang akan menerbitkan saham, terlebih dahulu melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan agenda utama meminta persetujuan para pemegang saham dalam rangka penawaran umum perdana. Setelah mendapat persetujuan selanjutnya emiten melakukan penunjukan penjamin emisi serta lembaga dan profesi penunjang adalah sebagai berikut:
  • Penjamin Emisi (underwriter) adalah pihak yang paling banyak keterlibatan-nya dalam membantu emiten menerbitan saham. Kegiatan utama yang dilakukan oleh penjamin emisi antara lain menyiapkan berbagai dokumen seperti prospektus, dan memberikan penjaminan atas penerbitan.
  • Akuntan Publik (auditor independent) bertindak selaku auditor atau Pemeriksa seluruh laporan keuangan calon emiten.
  • Penilai, Pelaksana penilaian atau melakukan appraisal terhadap seluruh aset tetap perusahaan dan menentukan nilai wajar dari aset tetap tersebut.
  • Konsultan Hukum, Memberikan pendapat dari sisi hukum (Legal Opinion) .
  • Notaris, Membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar, dan akta perjanjian-perjanjian pengikatan dalam rangka penawaran umum perdana beserta notulen-notulen rapat. 

2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran

Pendaftaran dengan dilengkapi dokumen-dokumen pendukung dari calon emiten kepada Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), sampai proses menyatakan Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif. 

3. Tahap Penawaran saham

Tahapan bisa disebut Penawaran Umum Perdana (IPO), karena pada saat inilah emiten menawarkan saham kepada investor. Investor dapat melakukan pembelian saham melalui agen-agen penjual yang telah ditunjuk. Waktu penawaran minimal tiga hari kerja. 

4. Tahap Pencatatan saham di Bursa Efek

Setelah selesai penjualan di pasar perdana, tahap selanjutnya adalah saham dicatatkan di Bursa Efek Indonesia atau Pasar Sekunder. Pembelian saham oleh investor di pasar ini tidak lagi dilakukan pada penjamin emisi atau agen penjual, melainkan langsung ke bursa tentunya melewati perusahaan pialang yang dipilihnya.



Berapa Nominal Pembelian Saham di Bursa? 

Nilai batasan minimal untuk melakukan transaksi perdagangan terutama pada pasar reguler dan tunai adalah sebesar 100 lembar saham (1 lot). Mengenai besaran nominal tinggal mengalikan dengan angka penawaran harga per lembar saham yang tercatat di bursa.


Jenis-Jenis Indeks di Bursa Efek itu apa saja? 

  1. lndeks harga Individual, yaitu lndeks yang dihitung berdasarkan untuk setiap saham masing-masing perusahaan yang tercatat di BEl.
  2. lndeks harga saham gabungan (IHSG), yaitu indeks yang dihitung atas dasar seluruh saham yang tercatat di BEl.
  3. lndeks LQ-45, yaitu indek yang dihitung atas dasar 45 saham terliquid.  Saham yang masuk dalam indeks ini sering disebut saham Bluechips.
  4. lndeks syariah, yaitu indeks yang dihitung atas dasar saham-saham yang  mememenuhi persyaratan dan ketentuan syariah, yaitu umumnya perusahaan yang tergabung di dalamnya dengan melihat kaidah produk utamanya halal dan makruh.
  5. lndeks harga saham industri, yaitu indeks yang dihitung berdasarkan masing-masing industri. Misalnya indeks harga saham sektor energi dan pertambangan, perkebunan, infrastruktur, dan lainnya.


Bagaimana proses transaksi saham lewat online trading? 

  1. Pilihlah perusahaan pialang atau broker yang memiliki fasilitas Online Trading, Fitur yang disediakan masing-masing perusahaan broker berbeda-beda, pastikan anda memahami terlebih dahulu atau melakukan kursus singkat dengan para instruktur yang biasa disediakan oleh perusahaan broker.
  2. Buka rekening efek di perusahaan Broker yang telah dipilih.
  3. Mintalah untuk dibuatkan account khusus untuk pemanfaatan fasilitas online trading kepada Broker.
  4. Pastikan komputer dengan fasilitas internet serta telah diinstal program online trading yang diberikan oleh Broker.
  5. Lakukan login dengan dan masukkan password yang telah diberikan sebelumnya.
  6. Selanjutnya, klik menu order ketika ingin memulai transaksi pembelian atau penjualan saham.
  7. Ada beberapa isian yang diminta dalam menu order, yaitu kode saham, jumlah pembelian atau penjualan dalam satuan lot, dan harga pilihlah harga yang ingin dibeli atau dijual.


Rasio-Rasio Apa yang perlu diperhatikan dalam Analisa Saham?

Metode analisa sangat penting sebagai pedoman untuk memperkirakan pergerakan harga saham. Metode ini akan memberikan gambaran kepada keputusan tentang saham mana yang akan dibeli, dihindari, atau dijual. Umumnya metode yang sering dipakai ada dua yaitu:

1. Analisa Fundamental

Analisa yang berdasarkan laporan keuangan emiten. Hal penting yang diperhatikan adalah rasio keuangan saat ini, proyeksi usaha, serta perkembangan ekonomi makro dan industri. Rasio-rasio yang perlu diterapkan oleh seorang pemula yaitu:

a. Nilai / harga buku (Book Value / BV)

Rasio untuk menilai tingkat kewajaran saham emiten
Rumus : Total Equitas / Jumlah Saham Beredar
Contoh :
PT A. Memiliki Equitas senilai Rp. 1.000.000,-
Jumlah Saham yang beredar sejumlah 10.000,-
Maka Nilai BV = Rp. 100,- per lembar saham

b. Harga Saham dibandingkan dengan harga Buku (Price to Book value / PBV)

Misalkan contoh diatas nilai buku adalah sebesar Rp. 100,-
Namun saham ditawarkan di bursa senilai Rp. 400,-
Jadi Nilai PBV = 400% atau 4 X lipat

Hal ini akan menjadi barometer anda melihat apakah saham yang ditawarkan terlalu mahal atau tidak, harus melihat dan dibandingkan dengan PBV rata-rata industri dari sektor usaha saham perusahaan yang akan anda pilih.

Setelah itu anda perlu membandingkan dengan masing-masing perusahaan lain yang sejenis, Jika harga yang ditawarkan lebih rendah dari PBV rata2 industri atau PBV perusahaan sejenis boleh dikatakan bahwa harga yang ditawarkan murah.


c. Laba Per Saham (Earnings Per Share / EPS)

Menghitung Tingkat Pendapatan Bersih dari per lembar saham emiten
Rumus: Laba Bersih / Jumlah Saham beredar
Contoh:
PT. A memiliki laba bersih Rp. 100.000,-
Jumlah Saham beredar adalah 10.000 
Berarti EPS PT. A Rp. 10,- per lembar saham

Hal ini untuk melihat kinerja keuangan perusahaan emiten apakah baik atau tidak, disamping itu anda juga perlu melihat dan menganalisa EPS rata-rata industri dan persahaan sejenis dengan perusahaan yang akan menjadi target pembelian saham Anda.

Catatan : Mintalah data lengkap prospektus perusahaan yang akan anda pilih, metode lainnya Anda bisa melihat dan mengalisa data keuangan masing-masing perusahaan lainnya yang terdaftar di BEI di program Online Trading.

2. Analisa Teknikal

Analisis teknikal adalah suatu teknik analisa yang dikenal dalam dunia perdagangan saham dengan cara memprediksi trend suatu harga saham dengan cara mempelajari data pasar yang terjadi di masa lampau, terutama pergerakan harga dan volume.

Awalnya analisis teknikal hanya dengan melihat pergerakan harga pasar, dengan asumsi bahwa harga menjadi indikator yang paling relevan. Analisa teknikal dapat pula diperoleh dengan menggunakan beberapa model dan dasar.

Contohnya untuk menganalisa pergerakan harga menggunakan metode Indeks pergerakan rata-rata, Indeks Kekuatan Relatif, regresi, tingkat korelasi antar pasar dan intra pasar, siklus ataupun dengan metode klasik yaitu menganalisa pola grafik yang ada.

Catatan : Menurut pengamatan dari beberapa ekonom dan ahli statistika metode yang digunakan ini pada dasarnya lebih banyak menggunakan peramalan dan lebih bersifat spekulasi, mengingat perubahan kondisi keuangan perusahan lebih banyak disebabkan oleh faktor ekonomi mikro dan makro baik dalam maupun luar negeri.

Yang perlu menjadi catatan dari penjelasan ini bahwa keputusan Anda untuk menginvestasikan sebagian modal yang Anda dimiliki pada pembelian saham seharusnya diprioritaskan untuk investasi jangka panjang, Pilihlah perusahaan yang sudah teruji baik dari sisi Likuiditas, Rentabilitas maupun Solvabilitas yang baik. 

Karena biasanya para pihak spekulan lebih terfokus dengan profit harian atau jangka pendek dengan memanfaatkan tingkat varian dari suatu saham dengan fluktuasi tinggi yang sangat berisiko rugi maupun untung lebih besar.

Demikian ulasan singkat ini semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi Anda calon Investor yang ingin menginvestasikan dana Anda ke Pasar Saham.