Selasa, 17 Februari 2015

Strategi Perusahaan dalam Pendanaan Modal Kerja

Strategi pendanaan modal kerja pada suatu perusahaan dibuat dengan memperhatikan serta mempertimbangkan bagaimana membentuk struktur pendanaan tersebut dapat meminimalisir beban cost of fund atau biaya dana.

Setiap pengurus maupun pemegang saham pasti sangat menginginkan perusahaan mereka tumbuh serta menghasilkan profit atau keuntungan yang direncanakan sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.

Sebagai salah satu contoh dimana perusahaan dalam pengembangan usaha memiliki modal kerja yang cukup untuk membiayai proyek baru adalah merupakan sarana yang harus dipersiapkan sejak awal oleh perusahaan, agar proyek tersebut dapat berjalan lancar serta meminimalisir risiko yang akan timbul akibat kurangnya dana untuk membiayai aktifitas proyek tersebut.

Startegi Perusahaan dalam Pendanaan Modal Kerja

Setelah perusahaan membuat perencanaan keuangan atas proyek baru misalnya Proyeksi Rugi/Laba dan Arus Kas, maka akan diperoleh data nilai keuntungan serta berapa besar dana yang dibutuhkan untuk membiayai proyek tersebut.


Berikut akan dijelaskan beberapa langkah dan strategi yang harus disiapkan perusahaan dalam rangka pendanaan modal kerja antara lain sebagai berikut:

1. Pinjaman modal kerja dari Pihak Perbankan 

Mengingat prosedur persetujuan kredit dari perbankan membutuhkan waktu dalam menganalisa para calon debiturnya, maka perlu dipersiapkan sejak dini hal-hal terkait berhubungan data yang dibutuhkan dalam proses pengajuan kredit tersebut misalnya:
    • Data Legalitas Perusahaan : Akte Pendirian & Perubahan terakhir beserta SK Menkumham, Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Surat Keterangan Domisili, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP), berikut Company Profile serta izin usaha terkait lainnya yang dimiliki oleh perusahaan.
    • Data Keuangan : Laporan Keuangan Audit minimal 2 tahun terakhir, dan unaudit atau inhouse untuk tahun berjalan, Feasibility Studies atau Proposal Kelayakan Proyek meliputi Rencana Anggaran dan Arus Kas Proyek, Rekening Koran aktif lebih kurang 1 tahun terakhir.
    • Data Jaminan : Copy Sertifikat jaminan, Pajak Bumi Bangunan (PBB) 3 tahun terakhir beserta bukti setor pembayaran PBB tersebut, Fotocopy identitas pemilik jaminan (KTP Suami Istri, kartu Keluarga, Surat Nikah, Pas Foto terbaru), Appraisal aset maksimal 6 bulan terakhir (Kantor Jasa Penilai Publik atau KJPP merupakan rekanan Bank yang akan diajukan pinjaman kredit)
    • Data Proyek : Kontrak Kerjasama, bisa berupa Surat Penunjukan Kerja (SPK), Purchase Order (PO), atau kontrak jangka panjang (diharapkan periode waktu kontrak baru sesuai dengan  lamanya umur kredit yang dimohon ke pihak perbankan, atau dijamin dengan kontrak lama atau existing project yang saat ini dimiliki perusahaan), Profile Perusahaan Rekanan (Pemberi Proyek) 

2. Menawarkan kerjasama bagi hasil bagi para investor atau profit sharing

Perlu disusun proposal penawaran kerjasama bagi hasil yang menawarankan keuntungan yang paling menarik buat investor seperti nilai keuntungan yang diberikan harus lebih besar dari suku bunga kredit pebankan, mengingat resiko yang akan mereka tanggung akan jauh lebih besar jika mereka menginvestasikan dana mereka di perbankan. Perjajian khusus mengenai pola kerjasama tersebut sebaiknya melalui notaris yang disepakati oleh kedua belah pihak. 


3. Kredit Supplier 

Untuk membiayai investasi dan modal kerja khususnya penyediaan bahan baku ditempuh dengan pola kredit supplier, dimana dilakukan kerjasama dengan supplier tertentu dengan sistem pembayaran kredit, dimana jatuh tempo pembayaran kredit tersebut diharapkan pengembalian dananya bersumber dari peneriman penjualan proyek tersebut.


4.  Setoran Modal

Tambahan modal disetor atau Paid in capital dari pemegang saham.


5. Penawaran Saham

Skenario penawaran penjualan sebagian saham dari pemegang saham lama kepada calon pemegang saham baru dimana pola perhitungan harga atau nilai saham perusahaan dengan menggunakan metode yang dihitung dari nilai Asset yang dimiliki perusahaan saat ini ditambah dengan proyeksi nilai pendapatan dari proyek yang saat ini telah diraih perusahaan atau proyek baru dengan menggunakan perhitungan Net Present Value dengan mempertimbangkan tingkat nilai discount rate atau suku bunga bank yang berlaku atau discounted cashflow method.


6. Anjak Piutang

Jika perusahaan anda memiliki sejumlah tagihan atau piutang kepada pihak ketiga dimana perusahaan tersebut memiliki kredibilitas yang teruji atau Bankable, perusahaan bisa menjadikan piutang tersebut menjadi jaminan kredit kepada pihak Perbankan, Lembaga Keuangan non Bank, maupun kepada pihak lainnya.


EmoticonEmoticon