Sabtu, 25 Oktober 2014

Saatnya Memilih Instrumen Investasi yang Lebih Menguntungkan

Bagaimana memilih investasi yang menguntungkan? Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa sebelum krisis moneter, para investor tidak begitu mengalami kesulitan untuk melakukan investasi. Saat itu suku bunga deposito memberikan pendapatan investasi yang sulit untuk ditandingi oleh instrumen investasi lainnya.

Dengan kisaran suku bunga 17% sampai 20% per tahun ditambah bebas atau tanpa pajak, serta tingkat inflasi sekitar 10%, sudah dapat dipastikan bahwa deposito menjadi salah satu instrumen investasi yang sangat menarik.

Bagaimana dengan kondisi saat ini? Kenyataannya tingkat suku bunga bunga deposito hanya di kisaran 5%-6% per tahun dengan laju tingkat inflasi sebesar 6%, tentunya sangat jelas bahwa instrumen ini tidak memberikan tambahan pendapatan, malah sebaliknya memberikan nilai minus atau kerugian.


Nilai kerugian akan bertambah besar jika masih memperhitungkan nilai pajak atau bunga deposito. Belum lagi ditambah risiko yang akhir-akhir ini kita melihat banyaknya Bank yang bangkrut dan dilikuidasi.

Saatnya Memilih Instrumen Investasi yang Lebih Menguntungkan

Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah merosotnya nilai rupiah terhadap nilai mata uang asing dengan nilai di angka rata-rata 10% per tahun, kalau ditambah nilai inflasi maka nilai kekayaan Anda dalam rupiah akan menyusut 16% per tahun, suatu angka yang sangat fantastis.            

Hal utama apa yang perlu Anda persiapkan?

Mulai dari sekarang Anda harus mulai melakukan Perencanaan Keuangan dan menentukan tujuan Investasi, agar tujuan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang Anda bisa tercapai.

Untuk bisa mewujudkan hasil yang optimal, perencanaan keuangan membutuhkan analisa atau review dari perencanaan yang telah dibuat, mengimplementasikan rencana (plan) secara sungguh-sungguh dan disiplin dan terkordinasi dengan baik untuk mencapai tujuan.

Dengan membuat perencanaan keuangan akan membantu Anda untuk :
  1. Memperoleh gambaran tentang apa yang sebenarnya ingin dicapai dan menjadi tujuan hidup Anda.
  2. Menambah dan meningkatkan nilai manfaat terhadap seluruh aset-aset yang Anda miliki saat ini.
  3. Membuat manajemen risiko, melatih Anda untuk lebih hati-hati dan mengatur risiko investasi dengan baik.
  4. Mengontrol pengeluaran rutin, karena ada sesuatu yang ingin anda capai dimasa yang akan datang.

Saatnya Melirik Instrumen Investasi yang lebih menguntungkan

Saat ini para justru Anda dihadapi dengan permasalah baru, yaitu modal saya mau dinvestasikan kemana? Hal tersebut tambah semakin rumit dengan begitu banyaknya penawaran dan pilihan investasi, dengan risiko setiap instrumen investasi yang berbeda-beda pula.

Melihat kondisi diatas, strategi apa yang perlu Anda siasati agar aset yang anda miliki tidak mengalami penyusutan? Jawabanya sangat mudah mulai saat ini anda harus mencari instrumen investasi untuk mengelola modal yang anda miliki dengan tingkat keuntungan minimal diatas 16% per tahun.

Pada prinsipnya, investasi bisa dibagi dalam dua bagian, yaitu investasi keuangan (Financial Investment) dan investasi pada sektor riil. Investasi keuangan merupakan investasi yang objeknya adalah surat-surat berharga dan valuta asing.

Melihat kondisi perekonomian pasca krisis moneter yang melanda Indonesia sepertinya sangat sulit melakukan usaha di sektor riil untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang tinggi, hanya segelintir sektor usaha unggulan saja yang bisa survive sedangkan sektor lainnya hanya bisa bertahan dan bahkan banyak yang mengalami kerugian dan akhirnya gulung tikar.

Saatnya anda membuka sedikit mata hati Anda untuk mencoba berinvestasi di sektor Keuangan, dimulai dari belajar saham, analisa saham, obligasi, dan reksadana. Di sektor ini pasarnya dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
  1. Pasar Modal adalah: pasar yang memperdagangkan dana-dana jangka panjang seperti investasi saham, obligasijangka panjang, instrumen derivative seperti Reksadanadan lainnya.
  2. Pasar Uang, Perdagangan dana jangka pendek seperti, sertifikat deposito, commercial paper, SBPU (Surat Berharga Pasar Uang), Obligasi dibawah satu tahun.
  3. Pasar Berjangka Komoditi, objek investasi underlying nya adalah komoditi, namun yang diperdagangkan tetap transaksi uang, yaitu perbedaan naik turunnya harga komoditi. 

Kesimpulan Perencanaan Keuangan :

  1. Periksa dan review kondisi keuangan saat ini, meliputi cashflow Anda, Informasi perkembangan pasar, keadaan ekonomi mikro dan makro baik dalam maupun luar negeri.
  2. Tetapkan dan susun anggaran baik jangka pendek maupun panjang
  3. Analisa beberapa alternatif pilihan yang paling optimal
  4. Membuat, Merumuskan, Melaksanakan & Mereview Master Plan 
�Rencanakan masa depan yang ingin Anda raih, mulailah dari sekarang�
Demikian semoga artikel singkat ini bisa bermanfaat buat Anda. 


EmoticonEmoticon